Minggu, 28 Juni 2009

Membangun Positive Thinking (1): Menyikapi Kegagalan

Semua orang yang hidup di dunia ini pasti mempunyai cita-cita. Cita-cita setiap orang tentu berbeda-beda. Ada orang yang bercita-cita untuk menekuni profesi tertentu, seperti dokter, akuntan, astronot, direktur, artis, hingga presiden. Ada pula yang bercita-cita untuk mencapai sesuatu, misalnya menjadi kaya, terkenal, pandai, dan terhormat. Apa yang kita lakukan setiap hari merupakan usaha untuk meraih cita-cita yang kita impikan.

Dalam kehidupan kita, cita-cita yang setiap hari kita impikan tidak semuanya dapat tercapai. Terkadang kegagalan demi kegagalan kita alami sebelum berhasil meraih apa yang kita inginkan, seperti gagal naik kelas, gagal lulus sekolah, gagal memperoleh pekerjaan yang diinginkan, hingga gagal dalam membina hubungan asmara. Bagi sebagian orang, kegagalan-kegagalan tersebut meruntuhkan semangatnya untuk menggapai impiannya. Beragam cara orang melampiaskan kegagalan, mulai menangis, marah-marah, mabuk-mabukan, hingga bunuh diri. Banyak dari kita yang mundur teratur dari jalur cita-cita yang sebelumnya telah kita lalui. Banyak orang yang ingin sukses, tapi sedikit sekali yang berani menghadapi kegagalan.

Dalam menyikapi kegagalan, kita dapat belajar dari Thomas Alfa Edison. Beliau berhasil menemukan lampu pijar setelah ribuan kali gagal. Saat mengalami kegagalan, Edison selalu berusaha untuk berpikir positif. Simaklah kata-katanya saat dia gagal berikut: “Aku telah mencoba ribuan bahan untuk membuat lampu pijar dan belum berhasil menemukan yang cocok. Akan tetapi, aku tidak pernah merasa gagal. Yang sebenarnya terjadi adalah aku telah berhasil menemukan material yang tidak cocok untuk dibuat lampu pijar”.

Contoh berikutnya berasal dari mantan presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln. Selama hampir 30 tahun ia menjadi seorang pecundang yang “juara gagal”. Lihatlah daftar kegagalannya berikut:
- Gagal dalam bisnis/bangkrut, 1831 
- Dikalahkan dalam pemilihan legislatif, 1832 
- Bisnis kembali bangkrut, 1834 
- Tunangan meninggal dunia, 1835 
- Nervous breakdown, 1836 
- Dikalahkan dalam pemilihan legislatif, 1838
- Dikalahkan dalam pemilihan untuk U.S Congress, 1843 
- Dikalahkan dalam pemilihan untuk U.S Congress, 1848 
- Dikalahkan dalam pemilihan U.S Senat, 1855 
- Dikalahkan dalam pemilihan untuk U.S Vice President, 1856 
- Dikalahkan dalam pemilihan U.S Senat, 1858 
Pada tahun1860, Abraham Lincoln berhasil Menjadi Presiden USA setelah puluhan tahun bergelut dengan kegagalan. Saat itulah ia mengatakan kata-katanya yang terkenal: “You cannot fail, unless you quit!”

Sebenarnya masih banyak tokoh-tokoh dunia lain yang harus jatuh bangun terlebih dahulu sebelum berhasil sukses. Akan tetapi, kedua contoh di atas cukup bagi kita untuk belajar menyikapi kegagalan. Dari kedua orang tersebut kita bisa mengambil pelajaran bahwa kegagalan itu tidak ada selama kita terus berjuang, bertahan, belajar dari kesalahan, dan mencari cara yang lebih baik mencapai kemenangan. Lain halnya jika kita berhenti mencoba. Pada saat itulah kita pantas disebut sebagai orang yang gagal alias pecundang. Ingatlah bahwa saat-saat kita mengalami kegagalan adalah saat-saat bagi kita untuk menjadi kuat!

Saat kita mengalami kegagalan dalam menggapai tujuan tertentu, kita tidak boleh lantas mengubah tujuan kita, tetapi yang perlu kita ubah adalah cara kita menggapai tujuan tersebut. Janganlah berputus asa karena keputusasaan merupakan halangan terbesar untuk mencapai kesuksesan. Perhatikanlah seorang bayi yang sedang belajar berjalan. Walaupun berkali-kali terjatuh dan menangis, ia tak akan pernah berhenti belajar hingga berhasil berjalan dengan baik. Hal tersebut juga terjadi saat kita masih kecil. Bayangkanlah andaikata kita menyerah pada saat itu. Tentu kita tidak dapat berjalan dan berlari seperti saat ini. 

Renungkanlah pula bagaimana Allah SWT menciptakan kita. Sperma yang terpancar harus menempuh perjalanan yang sangat sulit sebelum mencapai sel telur. Ratusan juta sperma berenang dalam cairan asam untuk bersaing membuahi sel telur. Hanya satu sel sperma yang berhasil membuahi sel telur, dan itu adalah KITA, saya dan Anda semuanya yang terlahir ke dunia. Jadi, jangan pernah berputus asa ketika mengalami kegagalan dan yakinlah bahwa Allah SWT mengutus kita ke dunia ini untuk menjadi pemenang, bukan pecundang!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar