Dalam postingan sebelumnya,
saya menulis mengenai faktor-faktor pendukung kemajuan Korea Selatan. Salah satu
faktor tersebut adalah etos kerja yang sangat tinggi. Selain membawa dampak
positif terhadap kemajuan bangsanya, ternyata juga membawa dampak negatif,
yakni yakni tingkat stress yang tinggi dan indeks kebahagiaan yang rendah. Pada
tahun 2016 ini, Korea Selatan hanya menempati posisi ke-58 Indeks Kebahagiaan
Dunia dengan 5.835 poin, tidak terlalu jauh dengan Indonesia yang ada
diperingkat ke-79 (5.314 poin), tapi terpaut cukup jauh dengan Denmark yang ada
di posisi pertama (7.526 poin).
Pemerintah dan masyarakat
Korea Selatan nampaknya menyadari masalah tersebut. Kampanye-kampanye untuk meningkatkan
indeks kebahagiaan mulai digalakkan, terutama di perusahaan, pabrik, dan
perkantoran, dengan membatasi jam kerja lembur dan melarang karyawan untuk
lembur sama sekali pada hari-hari tertentu. Pada hari dimana karyawan wajib
pulang tepat waktu, biasanya seminggu sekali pada Hari Rabu, diharapkan mereka
mengisi waktunya dengan melakukan hobi yang disenanginya atau berkumpul dengan
keluarga tercinta. Oleh karena itu, hari khusus tersebut biasa disebut sebagai
Hobby Day atau Family Day.
Tips-tips untuk membuat diri sendiri
bahagia juga diselipkan dalam materi pelatihan (training), workshop, dan
seminar. Saya pernah menerima materi tips menjadi bahagia (the way to make yourself be happy) saat mengikuti suatu
workshop. Tips ini saya peroleh dari Mr. Sungkeun Seo, salah seorang eksekutif
LG Corp. Gambar-gambar ilustrasi saya ambil dari materi presentasi beliau.