Sabtu, 12 November 2016

Analisis Sederhana Membludaknya Peserta Aksi Damai 4 November 2016

Aksi damai 4 November 2016 diikuti oleh ratusan ribu orang. Tidak ada yang tahu pasti berapa jumlah sebenarnya meskipun media-media menyebutkan angka 150 sampai 200 ribu orang. Bahkan ada yang menyebut jumlahnya sampai jutaan, termasuk yang dilakukan di berbagai daerah di luar Jakarta. Sebuah angka yang fantastis karena meleset jauh dari data perkiraan intelijen yang hanya berkisar 18 sampai 30 ribu orang. Hal tersebut sudah diakui sendiri oleh Presiden Joko Widodo.
 
Aksi Damai 4 November 2016

Kesalahan data intelijen tersebut sungguh memalukan untuk negara sebesar Indonesia. Intelijen mengira bahwa yang akan ikut aksi damai hanya anggota dan simpatisan ormas tertentu saja. Mereka lupa bahwa yang berkepentingan adalah umat Islam secara umum karena berurusan dengan penistaan Al Quran.

Seharusnya, mereka mencermati pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof. Dr. K.H. Said Agil Siroj seminggu sebelumnya (Jumat, 28 Oktober 2016) bahwa pernyataan Ahok telah membangkitkan "macan tidur". Beliau tentu tidak sembarangan mengeluarkan pernyataan tersebut. Yang menjadi pertanyaan adalah siapakah "macan tidur" tersebut.