Senin, 10 Agustus 2009

Membangun Positive Thinking (3): Mengubah Kelemahan Menjadi Kelebihan

Pernah mendengar nama Yati Pesek atau Aming? Saya yakin hampir semua dari kita pernah mendengar kedua nama tersebut. Sekilas tidak ada yang istimewa dari kedua orang tersebut. Memang, dari segi bentuk fisik kedua orang tersebut tidak mempunyai keistimewaan, malahan mempunyai kelemahan. Sesuai namanya, Yati Pesek mempunyai hidung yang pesek alias tidak mancung. Bentuk hidung pesek seperti itu bagi sebagian orang merupakan cacat yang memalukan sehingga mereka menjadi rendah diri. Akan tetapi, hal tersebut tidak berlaku bagi Yati Pesek. Bentuk hidungnya yang pesek justru menjadi “keistimewaan” baginya. Dengan hidung pesek tersebut, ia berhasil menjadi pelawak yang tenar.

Bagaimana dengan Aming? Orang yang tidak tahu pasti tidak mengira kalau pria bertubuh kerempeng itu adalah seorang artis. Tubuh yang kurus dan wajah yang pas-pasan tidak menghalangi Aming untuk menjadi artis tenar. Justru dengan tubuhnya yang kerempeng, ia bisa menjadi bintang pada sebuah acara komedi di salah satu stasiun televisi swasta.

Kedua orang di atas adalah orang-orang sukses yang mampu mengubah kekurangan menjadi sebuah kelebihan. Kekurangan yang mereka miliki justru mereka manfaatkan untuk menggapai kesuksesan. Masih banyak orang-orang sukses dan terkenal yang mempunyai kekurangan fisik. Tahukah Anda kalau Bethoveen, sang komposer terkenal, dan Alexander Graham Bell, penemu pesawat telepon, adalah dua orang yang tuli? Luar biasa bukan? Baik Bethoveen maupun Bell berhasil meraih kesuksesan di bidang yang menjadi kelemahan fisiknya.

Ingatlah bahwa semua orang pasti mempunyai suatu kelebihan yang bisa diandalkan untuk meraih kesuksesan. Janganlah kekurangan fisik membuat kita minder dan patah semangat untuk menggapai impian. Yakinlah kita bisa mengubah kekurangan yang kita miliki menjadi kelebihan yang akan mengantarkan kita ke gerbang kesuksesan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar