Sabtu, 15 Agustus 2009

The Power of Dream

Pada olimpiade tahun 2000 di Sidney Australia, ada seorang pelari yang sebelumnya tidak diperhitungkan secara mengejutkan berhasil mencapai final. Ia bahkan menjadi pelari tercepat pada semifinal. Ketika diwawancarai perihal kesuksesannya mencapai final, ia berkata, “Saya selalu bermimpi untuk bisa masuk babak final. Bertahun-tahun saya bermimpi dan pada hari ini saya sangat bahagia karena mimpi saya terwujud.” Apa yang terjadi pada babak final? Pelari tersebut menjadi pelari terakhir yang menyentuh garis finish. 

Apa yang terjadi pada pelari tersebut merupakan hasil dari apa yang ia impikan selama ini. Selama bertahun-tahun ia bermimpi untuk dapat berlaga final lomba lari di ajang olimpiade. Mimpi tersebut berhasil membangkitkan energi yang luar biasa sehingga seluruh bagian tubuhnya, mulai dari otak, jantung, otot, dan tulangnya, bekerja keras mencapai mimpi tersebut. Ketika mimpi itu sudah tercapai, yakni mencapai babak final, energi yang dibangkitkannya lenyap begitu saja. Di sinilah letak kesalahannya. Ia tidak bermimpi untuk menjadi juara, tetapi hanya bermimpi untuk sekedar mencapai final

Kisah di atas mengingatkan kita agar hati-hati dalam menetapkan mimpi dan cita-cita kita. Kita harus bermimpi yang setinggi mungkin agar mampu membangkitkan energi yang besar untuk menggapai mimpi tersebut. Bahkan, ketika satu mimpi sudah tercapai, carilah mimpi-mimpi yang lain agar kita selalu mempunyai cukup energi untuk menjalani hidup. Bermimpilah, karena dengan mimpi kita bisa hidup. Orang yang tidak punya mimpi sama halnya orang mati. Mimpi-mimpi kita lah yang memberikan energi pada kita untuk berangkat ke sekolah, ke kampus, atau ke kantor. Mimpi-mimpi kita lah yang membuat kita bangun pagi untuk menyongsong hari baru yang lebih baik. Dan mimpi-mimpi kita pula lah yang semangat menjalani aktivitas. So, you must believe in the power of dream!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar