Sabtu, 16 Mei 2009

Berpikir ala Einstein



Albert Einstein adalah ilmuwan paling jenius pada abad 20. Penemuan tentang efek fotolistrik berhasil mengantarkannya meraih anugerah nobel fisika pada tahun 1921. Selain itu, teori relativitas umum dan relativitas khususnya yang tersohor membuatnya dikenang hingga kini. Dia bukan hanya menghadirkan pengetahuan manusia ke “dunia mikro” dalam bidang atom, tetapi juga ke “dunia makro” dalam bidang kosmologi. Dia meninggalkan banyak hal yang membuat alam semesta ini dapat dipahami.

Einstein diakui oleh dunia sebagai orang paling jenius hingga saat ini. Bahkan otaknya diteliti oleh ratusan ilmuwan untuk mengungkap rahasia dibalik kejeniusan Einstein. Cara berpikir Einstein yang berbeda dengan kebanyakan orang terbukti telah menghasilkan sumbangsih besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan manusia.

Menurut Scott Thorpe, cara berpikir Einstein yang brilian dapat dibagi menjadi empat tahap, yaitu:
1. Menemukan masalah yang tepat
Mencari masalah yang memiliki kemungkinan jawaban. Bahkan, kalau perlu menciptakan masalah itu sendiri.
2. Memecahkan polanya
Melampui aturan-aturan yang baku, yang membuat seseorang terikat jawabannya. Memecahkan masalah dengan pola yang selama ini dipakai. Ia tidak takut bila pemecahan pola itu bertentangan dengan ide umum.
3. Melanggar aturan
Pemecahan pola akan membuat pelanggaran aturan. Aturan baku yang selama ini dipegang harus berani dilanggar. Dalam berpikir, pola-pola baru harus lahir. Dan itu hanya terjadi jika seseorang berani melanggar aturan. Pada saat berpikir, pembangkangan terhadap ide umum bukanlah hal yang salah.
4. Menemukan solusi
Yaitu dengan menumbuhkan ide-ide yang hebat, bersabar dan menunda penilaian dan mengabaikan fakta-fakta yang tidak menyenangkan





Tidak ada komentar:

Posting Komentar